Forum Lingkar Pena : Aku Mencintaimu Karena 5K

Bersama dengan Rekan-rekan di FLP Bengkulu dalam acara Workshop Kepenulisan dan Lauching Buku
Pernahkah sobat semua mendengar mengenai Forum Lingkar Pena atau yang biasa dikenal dengan singkatan FLP? Mungkin banyak juga yang sudah, namun tidak sedikit yang belum. Lantas pertanyaan selanjutnya, pernahkah kalian mendengar nama asma nadia penulis yang buku "Emak Naik Haji, Jilbab Traveler : Love Sparks In Korea, Surga Tak Dirindukan" atau Helvi Tiana Rosa yang merupakan penulis yang buku dengan judul "Ketika Mas Gagah Pergi, serta Habbiburahman El Shirazy dengan buku mega best seller berjudul "Ayat-ayat Cinta. Tentunya sudah pernah bukan?! Nah, Buku-buku mereka begitu laris manis hingga difilmkan. Mereka merupakan para penulis yang tergabung di Forum Lingkar Pena. Nah, Forum Lingkar Pena atau yang dikenal dengan FLP ini adalah organisasi sekaligus wadah bagi para penulis dan telah berdiri sejak tahun 1997. Pada tahun 2010 aku ikut serta bergabung dan menjadi bagian keluarga besar FLP. Saat ini anggotanya adalah para penulis dari berbagai daerah yang jumlahnya sudah mencapai ribuan. Dulu, mungkin alasanku ikut FLP sederhana, yakni ingin belajar menulis. Namun, seiring berjalannya waktu, ada hal-hal menarik yang membuatku kemudian suka bahkan mungkin cinta dengan organisasi ini. Aku menyebut alasanku ini dengan 5K. Nah, apa saja 5K tersebut, yuk simak ulasannya berikut !

K yang pertama adalah Kepenulisan
Pangkalan Sastra dan Berbincang Langsung Dengan Benny Arnas (Penulis)

Sebagai wadah yang menaungi para penulis, tentu aspek utama yang dipelajari di sini adalah segala hal yang menyangkut dengan dunia kepenulisan. Mulai dari membuat ide, menuangkan ide, cara menulis yang baik dan sesuai kaidah, mempublikasikan tulisan hingga menjadi karya menarik berupa puisi, novel, cerpen, anatologi dan lain sebagainya. Menulis adalah upaya menuangkan ide dalam pikiran dan merangkainya ke dalam tulisan. Sehingga pada proses tersebut membutuhkan waktu, keseriusan dan kemauan keras.  Dan hal tersebut bisa dipelajari di sini. Selain itu, FLP juga menjadi wadah informasi yang dapat dimanfaatkan untuk mencari tahu seluk beluk dunia literasi hingga ke akar-akarnya. Bahkan para penulis yang sudah sekaliber nasional pun masih akan tetap mau kok diajak berdiskusi dengan para penulis pemula yang baru melangkah kemarin sore.heheh.

K yang kedua adalah Keorganisasian

Sebagaimana organisasi, FLP pun tentu memiliki struktur kepengurusan yang dapat memudahkan organisasi dapat berjalan secara sistematis dan terpola. Bayangkan betapa rumitnya untuk mengatur jumlah anggota yang ribuan, bila tidak memiliki kepengurusan  dan supproting system yang baik. Sebagai organisasi, FLP pun memiliki identitas berupa Kartu Tanda Anggota bagi seluruh anggota FLP yang tersebar di seluruh Indonesia dan dunia. Kita pun akan diajarkan untuk belajar berorganisasi, mampu berkerjasama dengan tim. Serta dapat mengikuti berbagai agenda workshop dan seminar yang diselenggarakan di FLP Cabang ataupun wilayah.

K yang ketiga adalah Keislaman

Menariknya, di FLP kita akan belajar tentang nilai-nilai Islam itu sendiri. Mengapa demikian? karena nilai-nilai islam dinjunjung tinggi sebagai acuan dalam menulis. Menulis bukan sekadar persoalan merangkai kata, namun bagaimana cara menyiratkan mana kebaikan yang sesuai dengan nilai islam yang rahmatanlilalamin. Nilai-nilai islam yang diajarkan meliputi banyak hal, diantaranya : memaknai arti penting silaturami ketika bertemu dengan rekan-rekan sesama penulis, tanggungjawab dalam memegang amanah, berani mempertanggungjawabkan tulisan dan lain sebagainya.

K yang keempat adalah Kebaikan

Berada di FLP kita akan senantiasa diingatkan untuk terus menebar kebaikan, baik dalam berorganisasi maupun ketika menulis. Kebaikan yang dihasilkan menjadi dasar bagi diri untuk terus mengintropeksi pribadi. Bukankah kebaikan yang ditebar melalui karya tulis akan menjadi abadi. Seperti perumpamaan " Script magnet Verba Volant" (Apa yan tertulis akan abadi, apa yang terucap akan berlalu bersama angin). Barangkali tulisan kita bisa menjadi kebaikan dan perantara bagi seseorang menjemput hidayah, atau juga bisa menjadi solusi ketika ada seorang remaja tengah galau dengan identitasnya, dan berhasil menemukan jati dirinya, atau mampu menginspirasi seseorang ketika tengah jatuh ke bawah.

K yang kelima adalah Kebermanfaatan 

Ketika di FLP juga, kita senantiasa diajarkan untuk terus bisa bermanfaat tidak hanya di dunia dan akhirat. Bukankah rasullualh pernah bersabda bahwa '"Sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat untuk orang lain". Dan sunnah rasulululah tersebut menjadi pijakan ketika kita menulis. Bukankah ketika kita menulis, kita tengah menyebarluaskan ideologi. Harapannya ideologi yang kita sebar adalah ideologi kebaikan yang bukan malah membuat orang semakin membenci, bukan membuat orang mudah mengunjing orang lain, namun setidaknya mencerahkan dan memberikan solusi serta pilihan yang didasarkan pada kebaikan. Serta membuat tulisan kita selaras dengan niat utama flp untuk membuat literasi berkeadaban.


Tulisan ini dibuat dalam rangka mengikuti lomba blog dari Blogger FLP pada rangkaian Milad FLP 22 Th

Tidak ada komentar

Terimakasih banyak telah berkunjung ke Blog Saya
Semoga silaturahmi senantiasa terjalin (^_^)