Diantara kalian, mungkin cukup familiar
dengan nama Margareth Hilda Thatcher atau biasa dikenal dengan Margaret
Tactcher. Barangkali juga rekan-rekan pernah selintas pernah mengetahui juga
Angela Markel. Margaret Tatcher adalah seorang perempuan yang pernah menduduki
jabatan sebagai perdana menteri Inggris. Namanya begitu dikenal dunia karena
kemampuan diplomatiknya. Ia begitu terkenal dan mendapatkan penghormatan di
Britania Raya. Pun demikian dengan Angela Markel, beliau adalah sosok perempuan
yang menduduki jabatan sebagai Kanselir Jerman (Perdana Menteri Jerman).
Kedudukan ini tentu bukanlah posisi main-main, terlebih bila seorang perempuan
yang mendudukinya. Kemampaun berpikir, taktik politik serta komunikasi dan
diplomasi yang baik tentu saja diperlukan.
Di Indonesia sendiri, sebenarnya begitu
banyak juga perempuan yang berani menyuarakan kebenaran dan hak yang memang
pantas, misalnya : Siti Walidah (istri KH Ahmad Dahlan), HR Rasuna Said (politikus
perempuan Indonesia). Tak ketinggalan juga nama Retno Marsudi yang juga tak asing
di telinga. Beliau merupakan menteri luar negeri saat ini yang kemampuan
diplomatiknya tentu tidak diragukan lagi. Hal ini menandakan bahwa sebenarnya
perempuan pun tidak bisa dipandang sebelah mata dalam soal diplomasi.
Jauh di masa Rasullulah, kemampuan berbicara sekaligus berperan sebagai aspirator kala itu sudah dilakukan oleh Asma Binti Yazis Bin Al Sakan. Beliau dikenal sebagai Juru Bicara Kaum Wanita yang memiliki kehebatan hujjah serta daya pikat dalam setiap ucapannya. Hal ini ditambah lagi dengan keilmuannya terhadap isi kandungan Ala Quran serta hadis Nabi. Oleh karena itu, ia mendapat gelar sebagai khatibatun nisa’ (juru bicara kaum wanita).
Aisyah ra sendiri yang memberikan pujian
kepada Asma dengan ucapannya :
“Sebaik-baik wanita
adalah wanita Anshar, yang tidak terhalang oleh rasa malu untuk menanyakan
masalah agama dan memahaminya.”
Garis keturunan keluarga Asma sendiri
memang terbilang memiliki sejarah yang gemilang. Hal ini ditandai dengan
pengorbanan keluarga Al Sakan di medan perang Uhud. Mereka dikenal sebagai
kelompok syuhada. Yazis bin Al Sakan yang merupakan ayah dari Asma, gugur
syahid bersama anaknya, Amir bin Yazid dalam perang yang membela Islam.
Asma sendiri pernah bergabung dalam pasukan
kaum muslimin saat perang Khandaq berlangsung. Asma bisa dibilang begitu eksis
dalam perjuangan Islam kala itu. Beliau berperan mengirimkan makanan kepada
Rasullulah. Ia pun turut serta dalam perang Khaibar dan pergi ke Hudaibiyah
serta terlibat dalam baiat Ridwan.
Tahun ke 12 H, saat perang Yarmuk
berkecamuk, Asma berperan dalam menyediakan logistic bagi pasukang perang kaum
muslimin serta memberikan minuman kepada prajurit yang kehausan. Ia pun
bertindak layaknya dokter yang mengobati para pejuang yang terluka. Tidak hanya
itu, ia pun berperan halnya saudara yang menghibur para janda yang ditinggal
syahid oleh suaminya di medan perang. Atas nama merekah kemudian Asma menjadi
wakil dalam menyampaikan keluh kesah para wanita tersebut kepada Rasullulah.
Ucapan Asma yang Paling terkenal hingga saat ini ketika ia menghadap Rasullulah
Saw. adalah :
“Wahai Rasullulah,
sesungguhnya aku adalah utusan bagi seluruh wanita muslimah di belakang, Mereka
semua mengatakan sebagaimana yang aku katakan dan berpendapat sesuai dengan
pendapatku. Sesungguhnya Allah Swt mengutusmu bagi alam serta seluruh laki-laki
dan perempuan, kemudian kami beriman kepadamu dan membaiatmu. Adapun kami para
wanita terkurung dan terbatas gerak langkah kami. Kami menjadi penjaga rumah
tangga kaum lelaki, dan kami adalah tempat memenuhi syahwat mereka. Kamilah
yang mengandung anak-anak mereka. Akan tetapi, kaum lelaki mendapatkan
keutamaan melebihi kami dengan Salat Jumat, mengantar jenazah dan berjihad. Apabila
mereka keluar untuk berjihad, kamilah yang menjaga harta mereka, yang mendidik
anak mereka. Maka, apakah kami juga mendapat pahala sebagaimana yang mereka
dapat dengan amalan mereka?”
Mendengar pertanyaan tersebut, Rasullulah
Saw menoleh kepada para sahabat dan bersabda, “ Pernahkah kalian mendengar
pertanyaan seorang wanita tentang agama yang lebih baik dari apa yang dia
tanyakan?”
Para sahabatpun menjawab, “ Benar, kami belum
pernah mendengarnya, wahai Rasullulah!”
Kemudian Rasullulah Saw, bersabda :
“Kembalilah wahai
Asma, dan beritahukan kepada para wanita yang berada di belakangmu bahwa
perlakuan baik mereka kepada suaminya, upayanya dalam mencari keridhaan
suaminya, mengikuti (patuh terhadap) apa yang disuruhnya (selama tidak
melanggar syariat), itu semua setimpa dengan seluruh amal yang kamu sebutkan
yang dikerjakan oleh lelaki.”
Maka kemudian, dengan lantunan syukur dan
rasa gembira dirasakan oleh Asma. Ia pun kembali sembari bertahlil dan takbir
mendengar apa yang sudah disabdakan oleh Rasullulah.
Apa yang sudah dilakukan oleh Asma adalah
suatu hal yang patut diambil pelajaran. Asma mampu berperan seperti halnya
laki-laki hebat dan perkasa dengan maju ke medan peran serta menjadi sosok yang
lembut dan dapat menjadi pelipur lara bagi perempuan yang mengalami kesedihan
kala itu. Asma pun berani menjadi sosok yangmenuntut apa yang pantas dituntut,
bahwa setiap orang harus berjuang mendapatkan apa yang setimpal dengan yang
telah dilakukan dengan tidak memandang jenis kelamin. Laki dan perempuan akan
sama kedudukannya dilihat dari ketakwaannya pada Allah swt.
Itu tadi kisah singkat mengenai Asma Binti
Yadiz Al Sakan, semoga menjadi pelajaran dan terdapat sepenggal bagian yang
inspiratif bagi para perempuan pejuang semuanya.
(Cerita ini disarikan dari Buku “Kisah-kisah
Wanita Super Inspiratif yang ditulis oleh Nur Khlish Ri’ani)
Ada banyak perempuan hebat yang bisa kita contoh, Asma binti Yazid Al Sakan sangat inspiratif
BalasHapusSetuju mba Eva.
HapusSungguh wanita-wanita yang inspiratif ya mba. Selalu ada wanita super dari setiap masa, yang bisa jadi pelecut semangat agar tidak menjalani hidup yang sia-sia :))
BalasHapusJadi wanita kudu strong, bener kan dek.
HapusAku suka baca tulisan berkisah seperti ini menambah khasanah dan bisa nenjadi bahan untuk berkisah kepada anak-anak disaat santai....apa lagi tentang wanita2 pejuang yang sudah banyak menginspirasi banyak orang.
BalasHapusSetuju, Bu. Inilah hikmah kalau kita baca kisah rasul dan sahabat serta orang mukmin kala itu.
HapusAku suka baca tulisan berkisah seperti ini menambah khasanah dan bisa nenjadi bahan untuk berkisah kepada anak-anak disaat santai....apa lagi tentang wanita2 pejuangyang sudah banyak menginspirasi banyak orang.
BalasHapusAllah maha adil ya, dengan menaati suami saja adalah dijalan allah akan masuk surga sesuai dengan amalan suaminya allahuakbar
BalasHapusSemoga mendapatkan istri yang solehah dek Aang. Aamiin
HapusMasyallah.. Semoga kia bisa meneladani sifat beliau ya mbak. Berani menyuarakan kebenaran.
BalasHapusAamiin Ya Mujib.
HapusSahabiah rasul satu ini memang luar biasa. Saat banyak wanita saat itu yang malu bersuara, ia dengan lantangnya bersuara jika itu kebenaran. Moga banyak wanita sekarang yang bisa meneladani sifat berani beliau.
BalasHapusAamiin, suara perempuan layak dan pantas didengar.
HapusSangat menginspirasi ya Mbk wanita2 hebat di atas, terlebih Asma binti Yadiz. Semoga kita bisa mnjd seperti beliau2 ini suatu hr nnti, berani menyuarakan kebenaran dan mampu berdiplomasi dgn baik. aamiin
BalasHapusSepakat Dek Yue. Semoga kita bisa meneladaninya. Aamiin.
HapusMemang sedari dulu peran dan sepak terjang kaum wanita ini telah diakui, tapi sayangnya kita pernah berada di masa yang menyebabkan perempuan seakan-akan hanya sebatas objek. Alhamdulillah masa kelam itu berlalu dan masa jaya wanita telah kembali lagi seperti di zaman Asma Binti Yazis Bin Al Sakan.
BalasHapusYess, i know for long time about Asma Binti Yazis Bin Al Sakan. she is the first diplomat in islam, and good person too. But i love too Mrs Rasuna Said.
BalasHapusSuka sekali dengan ulasannya mbak. sekarang ini orang-orang lebih banyak mengenal wanita2 hebat zaman now. padahal sejak dulu, wanita2 Islam lagi beriman juga tak kalah hebat dan isnpiratif.
BalasHapus