sumber : amiraja.com |
Buku
ini istimewa, sebab tak hanya memuat puisi dan cerita yang nkmat dibaca.
Lokalitas Bengkulu juga digambarkan dengan manis di buku ini. Selamat membaca,
semoga puas.
(Afifah Afra, Ketua Umum Forum Lingkar
Pena)
Buku
ini tak sekedar menjanjikan estetika sastra, tetapi juga mengandung energy
lokalitas yang membuat kita bertekad bergerak menjaga akar-akar budaya.
Bukankah gerusan keglobalan dan euphoria modernitas perlu diarahkan dan
diimbangi. Upaya itu terasa sekali pada antologi ini. Selamat terketuk hati.
(Irfan Hidayatullah-Badan Pembina FLP
Pusat dan Penulis ”Sang Pemusar Gelombang”)
Pengantar manis dari
Mbak Afifah Afra dan Mas irfan Hidyatullah mengawali pembaca untuk menelusuri bagian-bagian
menarik dari buku ini. Berlatar belakang lokalitas Bengkulu, teman-teman Forum
Lingkar Pena Bengkulu berinisiatif menyelesaikan buku yang dipersiapkan dalam
kurun waktu sekitar 7 bulanan ini. Masa panjang yang dipenuhi dengan rangkaian
cerita, mulai dari telatnya para kontributor menyetorkan naskah, sehingga
penanggungjawab naskah tak jemu-jemunya memberii informasi, proses editing,
desain dan cetak yang cukup memakan waktu disela berbagai aktivitas para
anggota. Rupa-rupa cerita tersebut memang menarik direnungkan, bahwa proses
kreatif memang membutuhkan kesabaran dalam setiap tahap penyelesaian.
sumber :deskgram.net |
Komitmen,
koordinasi dan kerjasama memang menjadi kata yang mufakat untuk dimaknai agar
ke depan jauh lebih baik lagi.Alhamdulilah, Buku
Antologi berjudul “Salam Ombak” telah
selesai dan diterbitkan oleh Yayasan Sahabat Alam Rafflesia. Buku ini dilaunching
bersamaan dengan acara Workshop Kepenulisan bersama Forum Lingkar Pena
Bengkulu. Aku sempat tidak menyangka ketika judul puisi yang ku tulis akhirnya
menjadi judul utama buku. Ada semacam rasa ketidakpercayaan diri lantaran para
kontributor naskah dalam buku ini merupakan para penulis yang sudah mumpuni.
Tapi tak apa, setidaknya aku bias sedikit berbahagia, karena karyaku bisa
dihargai. Para pembaca akan disuguhi dua karya fiksi sekaligus, yakni cerpen
dan puisi. Kesemua naskah memotret tentang lokalitas Bengkulu. Ide mengenai buku ini memang lahir berdasarkan
kesepakatan dari seluruh anggota yang ingin memperkenalkan Bengkulu melalui cerita.
Menariknya lagi kontributor
buku ini berasal dari berbagai lintas usia yang berbeda latar belakang. Ada
yang merupakan guru, Customer Service Bank, ibu rumah tangga, mahasiswa, dan
lain sebagainya. Meski berbeda, tujuannya sama, yakni ingin melahirkan cerita
dan catatan karya yang bermanfaat. Kontributor yang ciamik dari buku ini
diantaranya : Mbak Rumasi Pasaribu, Mira Kaizen, Junita Susanti, Ika P.
Himawati, Mildaini, Suhendra, Bang Ken, Jayu Marsuis, Rita Bendriyanti, OD,
Asri Dyarti, Ayu Wardani, Chiccha Ke, Efri Defin, Herawansyah, Ifrahil Wolby
dan Muhammad Ilyas. Yang tak kalah menariknya lagi, sebuah puisi berjudul
“Presedium Pemekaran” karya Bang Kennedy (anggota DPRD RI perwakilan Bengkulu)
turut serta mewarnai buku antalogi ini. Bila ingin turut serta merasakan potret
Bengkulu dalam rangkaian kata berbentuk cerita. Taka da salahnya untuk membaca
buku ini. Selamat Membaca.
Salam Literasi
Forum
Lingkar Pena Bengkulu
IG
:@flpbengkulu
Fb:
https://www.facebook.com/FlpBengkulu/
Tidak ada komentar
Terimakasih banyak telah berkunjung ke Blog Saya
Semoga silaturahmi senantiasa terjalin (^_^)