Ummu Ruman merupakan ibunda dari Aisyah ra. Dulunya, beliau merupakan istri dari Abdullah bin Al Harist bin Sakhbarah bin Jurtsumatil Khair bin Adiyah bin Murrah Al Azdi. Hingga akhirnya beliau menikah dengan Abu Bakar As Shiddiq serta memiliki anak, Aisyah ra yang kemudian menjadi istri dari Rasullulah. Saat itu Aisyah dipinang oleh Rasullulah saat ia berusia 6 tahun. Meski demikian, asiyah masih tetap berada di dalam pengasuhan Abu Bakar dan Ummu Ruman hingga saatnya turun perintah hijrah.
Beliau merupakan ibunda yang baik, bijaksana hingga mengerti apa yang terjadi pada putri kesayangannya. Hingga suatu saat tersiar kabar dusta tentang Aisyah yang mengguncang rumah tangganya sepulang dari peperangan Bani Mushthaliq. Pada saat itu, Aisyah yang ikut serta dalam perjalanan jatuh sakit hingga tak mengetahui isu yang beredar perihal dirinya. Ia pun merasa janggal dengan sikap Rasullulah yang begitu dingin padanya. Ia pun akhirnya mendengar kabar tentang dirinya dari Ummu Misthah.
Pada saat itu, Aisyah meminta izin kepada Rasullulah untuk sementara waktu tinggal bersama orang tuanya, sembari mencari tahu kepastian tentang berita yang tersebar. Rasullulah pun mengizinkan.
Ia pun menanyakan perihal kabar mengenai dirinya kepada ibundanya.
Dengan senang hati serta tidak kalah sedihnya, Ummu Ruman berusaha menenangkan Aisyah.
"Tenanglah, duhai putriku. Demi Allah, tidak ada wanita cantik yang mempunyai seorang suami yang begitu mencintainya, sementara dia memiliki madu, kecuali dia akan diperbincangkan.
Aisyah pun menangis tiada henti, Ummu Ruman pun senantiasa menghibur aisyah di kala suka dan duka. Hingga turunlah ayat Al Quran yang menjelaskan bahwa isu perselingkungan Aisyah adalah dusta dan ia hanya menjadi korban.
Di akhir hayatnya Ummu Ruman meninggal dengan kebaikan. Pada saat hendak dimakamkan, Rasullulah bersabda," Siapa ingin melihat seorang bidadari surga, maka lihatlah Ummu Ruman".
Begitu bijaknya Ummu Ruman hingga mampu menenangkan hati putrinya saat dilanda kesusahan. Satu teladan yang perlu kita petik adalah meskipun ditengah kondisi tertekan, sikap bijaksana sebagai orang perempuan sekaligus sebagai ibu perlu dikedepankan dalam hati dan pikiran.
Disarikan dari Buku "Kisah-kisang wanita Super Inspiratif" yang ditulis oleh Nur Kholis Rif'ani.
Tidak ada komentar
Terimakasih banyak telah berkunjung ke Blog Saya
Semoga silaturahmi senantiasa terjalin (^_^)