Nirwana Yang Tersembunyi di Desa Kungkai Baru, Seluma, Bengkulu

Sumber : Dokumentasi Pribadi
Sebagai salah satu upaya untuk menyeimbangkan teoritik dan praktek pada matakuliah yang kuampu. Kali ini aku dan patner kerjaku di jurusan sosiologi FISIP UNIB-Diyas- yang juga dosen pengampu pada matakuliah yang sama-melakukan survei guna mengaplikasikan seluruh teori yang  telah dipelajari mahasiswa pada matakuliah Metode Kaji Tindak. Sekaligus refreshing agar tidak bosan belajar melulu di ruang kelas. Akhirnya, survei Ke Desa Kungkai Baru, Kecamatan Air Periukan, Kabupaten Seluma, Bengkulu menjadi pilihan. Kawasan ini dipilih karena punya daya tarik tersendiri-begitu kata salah seorang mahasiswaku yang pernah memiliki pengalaman berkegiatan disana. Sekitar satu jam  waktu yang ditempuh untuk menuju kesana. Aku harus jujur, bahwa akses jalan menuju kesana memang kurang bagus, jalan yang kulalui merupakan jalan alternatif yang sering digunakan oleh penduduk untuk mengangkut hasil perkebunan kelapa sawit. 
Ketika survei aku mengajak sekretaris jurusanku-Bu Heni, Diyas, beberapa mahasiswa dan suamiku-kuajak ia karena memang hobi dan pekerjaannya sebagai auditor memang seringkali menuntutnya untuk melakukan dinas luar dan melakukan survei secara langsung mengenai pembangunan fisik ke desa-desa. Ketika sampai, hal yang pertama dilakukan adalah melakukan kunjungan ke salah satu perangkat desa-istilahnya meminta izin- serta menyampaikan maksud dan tujuan kunjungan yang kami lakukan, yakni melakukan praktek lapangan ke Desa Kungkai Baru. 
Berbincang Dengan Perangkat Desa Kungkai Baru, Seluma, Bengkulu

Berpose bersama Perangkat Desa dan Rombongan 
Antusiasme benar-benar kami rasakan ketika perangkat desa menyambut baik permohonan kami. Malahan mereka dengan senang hati akan membantu sesuai kemampuan serta mempersiapkan hal yang dibutuhkan. Kurang lebih tiga puluh menit kami saling bercerita, bertukar pikiran serta menyampaikan gambaran mengenai rangkaian kegiatan yang hendak dilakukan-kami pun akhirnya  pamit. Waktu sudah cukup siang sementara kami harus membagi waktu untuk mengelilingi desa guna survei untuk mengenali desa secara lebih dekat. Terus terang akupun senang ketika tahu bahwa di desa ini nilai toleransi begitu dijunjung tinggi. Desa kungkai baru dihuni oleh beberapa kelompok agama yang hidup saling berdampingan. Ada penduduk muslim, kristen dan hindu. Tak heran, ketika menyusuri jalan, kita akan menemukan bangunan pura yang dibangun di dekat lokasi rumah masing-masing warga. Menariknya, desa kungkai baru ini pun memiliki kawasan wisata menarik bernama cemoro sewu, pemandangan yang disajikan begitu indah karena disana ada banyak berdiri pohon cemara yang bersandingan dengan pantai dengan pasir yang menghampar luas. Seolah di nirwana.


Salah satu Pura yang berada di Desa Kungkai Baru, Seluma, Bengkulu

Bersama di Kawasan Pantai Dekat Cemoro Sewu

Ketika kami berkunjung, tampak sepasang calon pengantin yang melakukan foto pra-wedding di kawasan tersebut. Tak ketinggalan pula rombongan kami pun turut serta berwelfie ria mengabadikan kebersamaan disana. Kalau pintar mengambil gambar, view yang disajikan benar-benar terasa seperti di luar negeri. Di desa ini, sebagian penduduknya bermatapencaharian sebagai nelayan.Udang menjadi hasil yang melimpah. Oleh beberapa penduduk, udang pun diolah menjadi nugget udang. Bahkan beberapa rumah makan terkenal di Kota Bengkulu, mengambil udang dari penduduk di desa ini. Untuk memaksimalkan potensi desa, tak ketinggalan beberapa ibu-ibu PKK pun aktif untuk membuat hasil kerajinan. Seperti piring dan tempat buah dari akar kelapa. Beberapa diantara hasil kerajinan mereka sudah dipamerkan dalam kegiatan pameran yang diselenggarakan oleh pemerintah. Ke depan, Desa Kungkai Baru tengah berbenah untuk menjadi desa yang mampu mandiri dan memaksimalkan potensi desa guna menyejahterakan masyarakatnya.  

14 komentar

  1. Ada puranya, foto pula di situ. Kalau ga dibilang ini di Desa Kungkai mungkin aku bakalan ngira ini di Bali

    BalasHapus
  2. Ternyata indah kungkai ya mbak.. Dulu ayah sering cerita kungkai.. Tapi baru ini ku lihat foto-fotonya..

    BalasHapus
  3. wah. ternyata disana ada pantai cemoro sewu. Kayaknya Bagus tuh mbak. Tapi sayang ya akses jalannya jelek. Seandainya saja pemerintah bisa memperbaiki akses jalan kesana agar bagus. Jadi banyak orang yang bisa le tempat wisata tersebut.

    BalasHapus
  4. Aii senangnya kalau ada mata kuliah yg busa ke luar kota kayak gini. . Pasti dosennya akan jdi dosen favorit dan bljarnya pun menyenangkan.

    BalasHapus
  5. Keren mbak..kerja sekalian refreshing, asli nggak ngebosanin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sesuai dengan hobi jenengan dengan mbak lia pak,,,,

      Hapus
  6. Seru juga ya buk, jejalan dapat, kerjaan beres

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nanti ada masanya untuk traveling lagi mbak lia...

      Hapus
  7. Kabarnya emang seluma itu keturunan dari kerajaan Sriwijaya. Jadi banyaklah situs sejarah di sana

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak, barangkali karena dulu pernah jadi wilayah palembang

      Hapus

Terimakasih banyak telah berkunjung ke Blog Saya
Semoga silaturahmi senantiasa terjalin (^_^)