Baby Booties Batik Yang Bisa Mendunia





117 Million women and girls are “missing” (dead)
From the world population. They Perish due to social causes
(United Nation Population Fund, 2011)


Dari data UNP Tahun 2011 diatas, kita akhirnya tahu bahwa kasus yang melibatkan perempuan masih menjadi salah satu masalah utama yang perlu ditangani saat ini. Sebagai salah satu bukti adanya upaya empati mengenai hal itu, maka Gendercide Awareness yang digawangi oleh Beverly Hills dan kawan-kawan melakukan pameran baby booties yang dibuat oleh perempuan-perempuan di berbagai belahan dunia.Tajuk yang diangkat ialah Each Pairs Represents 10.000 missing women. Gendercide Awareness sendiri merupakan salah satu organisasi nirlaba yang ikut menggalang dana untuk membantu serta memberdayakan perempuan di berbagai kawasan di dunia.

Bila melihat laman dari Gendercide Awareness, kalian akan disuguhkan sebuah video yang menampilkan pameran baby booties yang disusun secara rapi secara vertikal. Akan tampak disana, sebuah baby booties batik yang tak lain adalah batik Indonesia. Bermula dari sebuah ketidaksengajaanku menulis sebuah essay dalam rangka  "Words of Women International Herstory Project and  Essay Contest", sebuah surel dari panitia-kupanggil ia Chris- mengirimi sebuah ucapan terimakasih atas partisipasiku dalam mengikuti kegiatan yang ia selenggarakan bersama rekan-rekannya. Hingga di paragraf akhir, ia berniat untuk mengenalkanku pada seorang rekannya yang berkecimpung menangani permasalahan perempuan.

Kenali Tipe Kepribadian (mu) Menurut Socrates


Pernah tidak kalian merasakan ada kalanya merasa sangat terorganisir dalam melakukan sesuatu, sistematik dan sangat perfeksionis dalam menjalankan sesuatu?

Adakah diantara kalian  yang paling suka tampil didepan untuk memimpin?

Mungkin juga pernah ada yang merasa bahwa dengan adanya kalian maka suasana yang semula membosankan menjadi ramai?

Atau kalian adalah orang yang berusaha menghindari konflik?

Setiap manusia telah diciptakan dengan beragam karakter-karakter yang unik. Meskipun kita memiliki ciri fisik yang sama. Namun, seperti yang penulis sebutkan diatas, ada orang yang perfeksionis, sukanya memimpin, suka mencairkan suasana hingga paling menghindari yang namanya konfilk. Perbedaan ini tidak semata karena warisan genetik loh. Lingkungan menjadi salah satu varian yang berperan dalam membentuk kepribadian manusia. Nah, Socrates  yang merupakan salah satu filsuf yunani dan menjadi figur penting dalam tradisi filsafat barat ini telah membagi manusia menjadi 4 karakteristik. Apa saja karakteristik tersebut :

Belajar Ngeblog Seru Bersama Naqiyyah Syam

Blog...
Nge-blog...

Ketika mendengar kata-kata itu, kira-kira, apa yang terlintas dalam pikiran kalian semua? Tempat menulis curahan hatikah, atau sekadar diary online yang memuat cerita dan dibaca sebagai selingan sembari minum kopi. Barangkali dulu persepsi ku begitu adanya. Blog cenderung diperuntukkan hanya sebagaisarana dalam menceritakan kisah ataupun curahan hati dari penulisnya. Anggapan ini muncul karena salah satunya disebabkan oleh trend tentang blog yang ditulis oleh Raditya Dika. Blog saat itu pernah booming lantaran tulisan-tulisan Bang Radit yang ia tulis di Blog diangkat menjadi sebuah film dengan judul “Kambing Jantan”. 

Pulau Tikus : Wisata Bahari Yang Menawan Hati

 
Indahnya Pemandangan Pulau Tikus (Dokumentasi Pribadi)

Provinsi Bengkulu merupakan salah satu provinsi bagian Barat indonesia yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia. Oleh karenanya, kawasan ini begitu dekat dengan lautan luas. Bengkulu sendiri memiliki beberapa pulau terluar yang begitu eksotik. Salah satunya adalah Pulau tikus. Disebut Pulau Tikus lantaran bentuknya mirip tikus apabila dipandang jauh dari kawasan pesisir pantai Bengkulu. Siapa sangka, pulau dengan luas sekitar 1,5 hektar ini memiliki pesona keindahan laut yang menawan. Habitat terumbu karang, ikan dan biota laut lainnya semakin memberikan nilai plus dari Pulau ini. Bak harta karun yang terselubung dan menanti untuk ditemukan seolah telah membuat Pulau Tikus menjadi salah satu wisata bahari yang mesti dicari dan wajib dikunjungi.

Dukung Implementasi Kota Layak Anak di Kota Bengkulu

Sumber : kla.id
 Pernahkah kalian mendengar Kota Layak Anak ? Apa itu Kota Layak Anak? Program Kota Layak Anak tengah dikembangkan di Indonesia. Hingga Juni 2016 telah ada sekitar 312 Kabupaten dan Kota di Indonesia yang telah mengimplementasikan KLA di wilayah mereka. Hal ini disebabkan karena kasus dan permasalahan yang menyangkut anak, jumlahnya semakin tinggi. Terlebih di kawasan perkotaan yang cepat sekali mengalami perubahan. Menyimak laporan dari UNICEF di tahun 2006 bahwa masih ditemukan anak yang tidak mendapatkan akses memadai terkait dengan pemenuhan kebutuhan dasar anak yang meliputi pendidikan, kesehatan, perlindungan anak. Menyoroti aspek perlindungan anak, laporan dari UNICEF mencatat bahwa setidaknya terdapat sekitar 4.000 hingga 5.000 anak berada di lembaga pemasyarakatan, lembaga rehabilitasi dan penjara serta 84 % dari anak-anak dihukum bersama dengan penjahat dewasa. Padahal seharusnya, lembaga rehabilitasi pada anak tidak bercampur dengan orang dewasa.
Prorgam Kota Layak Anak sendiri muncul melalui Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak No 11 Tahun 2011 tentang Kebijakan Pengembangan Kabupaten/Kota Layak Anak. Dalam permen tersebut dijelaskan pada pasal 1 ayat 3 yang dimaksud dengan Kota Layak Anak yang selanjutnya disingkat KLA adalah kabupaten/kota yang mempunyai sistem pembangunan berbasis hak anak melalui pengintegrasian komitmen dan sumberdaya pemerintah, masyarakat dan dunia usaha yang terencana secara menyeluruh dan berkelanjutan dalam kebijakan, program dan kegiatan untuk menjamin terpenuhinya hak anak.

Rafflesia Arnoldi : Simbol Kekayaan Alam Bengkulu


 Rafflesia Arnoldi merupakan salah satu tumbuhan parasit obligat yang ukuran bunganya termasuk terbesar di dunia. Nama Rafflesia Arnoldi sendiri diambil dari nama orang Belanda bernama Dr. Joseph Arnold yang mengikuti ekspedisi bersama Thomas Stamford Raffles pada tahun 1818. Saat itu ekspedisi dilakukan di hutan tropis Bengkulu di Pulau Sumatera. Karena ditemukan di Bengkulu, bunga ini menjadi keistimewaan Bengkulu. Hingga kini dijadikan sebagai icon Provinsi Bengkulu. Oleh karena itu, Bengkulu pun akhirnya dikenal sebagai Bumi Rafflesia. 

Ibu : Laksana Terang Dalam Temaram

“Al Ummu Madrosatul Ula, Idzaa A’dadtaha A’dadta Sya’ban Khoirul ‘Irq”
(Seorang ibu adalah sekolah pertama bagi anaknya. Jika engkau persiapkan ia dengan baik, maka sama halnya engkau persiapkan bangsa berakar kebaikan)

Sudah hampir 4 bulan ini aku menikmati statusku sebagai seorang ibu muda. Pasca melahirkan, aku benar-benar belajar untuk berperan layaknya ibu muda pada umumnya. Di balik usaha itu ada ibuku yang senantiasa mendukung dan memberikan banyak ilmu baru padaku. Mengapa begitu? bagi seorang perempuan melewati masa selepas persalinan memang tidaklah mudah. Aspek psikologis yang terkadang masih turun naik memang butuh penyesuaian kembali. Sebagai seorang wanita yang bekerja, rutinitasku lebih banyak dihabiskan diluar rumah untuk kegiatan yang menunjang profesiku sebagai pengajar. Berbeda dari kondisi tersebut, saat ini aku mulai beradaptasi dengan kondisi dan rutinitas baruku.