Pergeseran Makna Pahlawan di Era Kekinian

  


Perkembangan zaman menjadi sebuah keniscyaan yang membawa ragam perubahan pada berbagai aspek kehidupan manusia. Salah satunya adalah Teknologi. Teknologi menghasilkan media seperti : Televisi, media elektronik, media sosial yang telah membawa manusia pada perubahan paradigma dan cara berpikir. Termasuk diantaranya dalam aspek memahami Pahlawan. Coba kita ingat kembali? Dulu di era 1990-an, pahlawan digambarkan sebagai sosok yang begitu mengagumkan , gagah berani yang berani berkorban jiwa dan raga. Namun, seiring perkembangan zaman, gambaran sosok pahlawan yang idela tersebut telah mengalami bergeseran dan perubahan bentuk. Perubahan tersebut diyakini karena adanya peranan besar media. 

Jepang : Wajah Asia dengan Kemajuan Teknologi dan Budaya


Sumber : Pixabay.com

Jepang, sebuah negara yang sangat familiar di telinga kita, termasuk bagi bangsa Indonesia.  Negara yang terkenal dengan julukan negeri sakura itu telah menjadi salah satu icon negara maju di dunia. Kemampuan akan teknologi dan industrinya telah menyejajarkan negeri matahari ini dengan negara eropa, seperti Amerika, Jerman, Prancis dll. Melintas ke masa silam, kehancuran Jepang dan keterpurukan akibat bom yang dijatuhkan pihak sekutu telah meluluhlantakkan Hiroshima dan Nagasaki. Justru yang terjadi adalah, Jepang telah menjadi bangsa yang mampu mengejar ketertinggalan dan bangkit melesat menggungguli negara-negara yang dahulu meninggalkannya. Kini, negara yang terletak di Asia Timur itu, bahkan telah banyak mengupayakan hal-hal baru di bidang teknologi dan industri demi kemajuan dan kemudahan umat manusia pula. Bukan saja pada entitas kemajuan dalam hal teknologi, tetapi bangsa kita tentunya dapat belajar jauh lebih dalam mengenai etos kerja, budaya dan keramahtamahan yang masih dipegang teguh sebagai bangsa Timur oleh Jepang.
Di mata orang Indoensia khususnya, Jepang adalah sebuah negara dengan kemodernan yang tinggi. Penciptaan robot, pengadaan PLTN yang menjadi salah  pasokan energi listrik, hingga peralatan lainnya yang memiliki teknologi tinggi dan mampu memberi kemuduhan. Disadari maupun tidak, alat transportasi yang lazim berseliweran di jalanan pun merupakan salah satu produk dari Jepang, seperti motor Honda, Walkman Sony, Toyota dll. Kesemuanya bukanlah semata-mata didapatkan dari sesuatu yang serba instan. Sikap individu  Jepang yang terus memegang teguh prinsip, tegas, tekun, patriotik dan toleran yang mampu mengantarkan Jepang sebagai basis negara maju dunia.
Revolusi Kaizen sebagai salah satu revolusi yang dicetuskan oleh Kaisar Jepang waktu itu, telah menjadi landasan pacu dalam bergerak. Orang banyak menyebutnya Revolusi Kaizen. Kaizen merupakan satu pondasi Jepang dalam melakukan improvisasi yang berkelanjutan. Peningkatan modal keahlian yang menjadi basis utama diimbangi beragam proses, telah mendukung Jepang untuk mampu menjadikan sumber daya manusianya berkompetsi di dunia modern. Hingga tak mampu di pungkiri bahwa orang-orang Jepang menjadi incaran bagi para perusahaan Industri besar di Dunia. Hal ini diamini oleh makin banyaknya penelitian  yang menghasilkan riset di dominasi oleh bangsa Jepang. Bagi Jepang, modernisasi adalah sebuah keniscayaan, sebuah bangsa mestinya harus akomodatif. Maksudnya, saat ini sistem kapitalisme liberal telah merajai banyak sektor kehidupan. Namun, tidak seluruh isinya berdampak positif bagi kemajuan bangsa, Untuk itu, perlu penyaringan terhadap sisi buruknya yang berdampak pada eksploitasi besar-besaran. Kemandirian ekonomi berbasis kerakyatan harusnya menjadi acuan pemerintah dalam menyusun undang-undang. Sehingga, kemampuan mengadapatasi serta memperbaharuinya menjadi sebuah inovasi telah menjadi ciri khas utama bangsa Jepang.  Sebuah inovasi yang dapat dihasilkan rupanya dapat membawa perubahan pada kemudahan yang lebih berarti.

Milad 2 Blogger Bengkulu : Titik Pijak Menjadi BOBE Tangguh

Logo bersama Para Blogger Bengkulu (Dok.BOBE, 2018)
Tak terasa, genap sudah 2 tahun perjalanan Komunitas Blogger Bengkulu. Sebagai sebuah komunitas, tentu saja tidak mudah untuk membangun kebersamaan secara utuh bila tak ada visi dan misi yang sejalan dari para anggotanya. Apalagi keanggoatan suatu komunitas seperti ini sifatnya sukarela. Meski tidak mudah, perjalanan 2 tahun menjadi saksi tumbuhnya sebuah rasa kebersamaan dan visi yang sejalan antar anggota BOBE saat ini. Untuk bersama dalam menyebar kebaikan dan mempromosikan Bengkulu melalui ketikan di keyboard laptop ataupun smartphone.Hehe. Sebagai Founder dari Komunitas Blogger Bengkulu, Mbak Milda-begitu saya menyapanya-mewanti-wanti agar kita senantiasa tak lelah untuk berkarya. 

Festival Bumi Rafflesia 2018 : Antara Realitas Dan Harapan

Festival Bumi Rafflesia 2018
sumber : Dokumentasi Pribadi, 2018

Festival Bumi Rafflesia 2018 telah usia. Acara yang digelar 5 hari dan terhitung tanggal 19-23 Juli yang lalu, kuakui sedikit banyak membekas dalam ingatan. Masih belum move on nih ceritanya. Heheh. Bengkulu patut diacungi jempol telah menyelenggarakan event tahunan ini. Gak mudah memang untuk mengelola kegiatan besar seperti ini. Apalagi target ke depan, event ini dapat masuk ke dalam 100 Event wonderful di Indonesia. Tentu saja butuh persiapan matang, mulai dari tenaga, pikiran, biaya serta koordinasi tim yang solid. Chemistry untuk membangun Bengkulu menjadi pondasi agar visi Wonderful Bengkulu 2020 menjadi nyata. 

Psikologi Pengantin


Lelaki menikah beharap pasangannya tak pernah berubah. Perempuan menikah, berharappasangannya tak pernah berubah. Sayangnya kedua belah pihak pasti kecewa.
(Albert Einstein)

Kalimat menarik ini merupakan salah satu pengantar menarik dari buku apik yang berjudul “Psikologi Pengantin” karya Sinta Yudisia.
Tidak dipungkiri bahwa bagi kita yang tengah sibuk mencari tambatan hati dunia akhirat, kegalauan tentu saja melanda tatkala dihadapkan dengan berbagai pilihan. Khususnya pemilihan tentang pasangan hidup. Nah, untuk mencari dan memilih tentu saja tidak mudah, bukan? Lantas seperti apakah sesungguhnya figur pendamping yang perlu dan layak untuk dicari?
Jawabannya beragam, pasti nih ada yang jawab tampan, tinggi, gagah, atletis, cantik, tajir, soleh dan lain sebagainya.

Apakah gambaran di atas masuk ke list kalian?

dan

Apakah salah? Tentu saja tidak. Karena sangat penting kiranya untuk  kita memiliki kriteria dalam  memilih pasangan hidup.

Ingat Kebaya Pesta, Ingat Tokopedia Aja


Satu tahun ini menjadi waktu yang cukup sibuk bagiku. Mengapa? Hal ini lantaran, aku tengah mempersiapkan pesta pernikahan adikku yang kedua. Rencananya, pesta pernikahan ini akan diselenggarakan pada awal september tahun ini. Sebagai anak tertua, sudah kewajiban untuk membantu adik dan oran tuaku dalam mempersiapkan acara pernikahan ini. Berbagai persiapan tentu saja sudah mulai dilakukan. Rangkaian kegiatan sudah dirancang, mulai dari acara midodareni yang merupakan acara silaturahmi antar keluarga besar, akad nikah hingga acara resepsi. Acara midodareni akan diselenggarakan pada malam sebelum akad nikah dilangsungkan. Untuk acara akad nikah dan resepsi, akan diselenggarakan keesokan harinya. Menyelenggarakan pesta pernikahan tentu saja membutuhkan pemikiran yang besar. Tujuannya, agar semua berjalan dengan baik sehingga dapat meminimalisir kesalahan ketika menjamu para tamu yang hadir. Terlebih saat ini, koordinasi dilakukan jarak jauh. Dimana saat ini, aku berdomisili di Kota Bengkulu. Sedangkan adikku menetap di Solo. Kecanggihan teknologi benar-benar membantu untuk mengatasi hal tersebut. Tak jarang aku bertanya padanya mengenai persiapan. Pun begitu dengannya. Kami saling memberikan masukan serta saran demi kebaikan. Hingga saat ini, beberapa kegiatan yang tengah dilakukan diantaranya : mempersiapkan gedung dan juga tenda untuk pernikahan, menghubungi pihak catering makanan yang akan digunakan,tata rias pengantin, pakaian pengantin dan keluarga besar serta berbagai hal lainnya yang sulit dijelaskan satu persatu.

Bingkai Iman Bercermin Taqwa

 
pixabay.com


Darinya…..
Segaris senyum merekah
Membawa persahabatan dan ukhuwah
Segurat garis dalam rona wajah
Membawa keteduhan yang menelikung jiwa
Sebait kalimat dari bibir yang berucap
Membawa selaksa kebenaran
Syair yang bersenandung
Senantiasa melafazd firman Tuhan
Merangkai iman dalam ketaqwaan        
Membentengi diri dari maksiat dan kekufuran
Menjelmakan semua dalam pribadi solelah   
Yang lebih indah dari permata dunia
Dengan segenap jiwa raga
Berlomba menjadi bidadari penghuni syurga
Dengan peluh yang menetes sebagai pahala
Dengan keletihan yang berbuah nikmat membantu sesama
Tak ada yang sia-sia…
Menjadi Muslimah Solehah
Yang berbingkai Iman dan bercermin taqwa

Puisi adalah....

Pixabay.com
Puisi adalah....
Upaya untuk mencintai warisan Leluhur 
Cara kita untuk melestarikan budaya lokal
Dengannya mampu membuat kita memperhalus budi dan akhlak
Serta merayu kekasih hati
karya yang membuat penulisnya mampu menjadi terkenal
Hingga tulisan yang multitafsir dan dimaknai secara universal


Puisi itu....
Langkah kita dalam mengungkapkan perasaan lewat tulisan
Dari apa yang dilihat, didengar, dirasakan dan yang menjadi khayalanCerita 
yang didalamnya dapat menyangkut saudara, cinta, tentang dosa-dosa, keagungan Tuhan serta mimpi-mimpi bahkan nasionalisme
 
Pixabay.com

Dan masih banyak sederet definisi mengenai puisi yang dapat kita tulis disini.
Namun pada intinya, ketika menulis puisi hal yang dibangun ialah komunikasi antar penulis dan pembacara
Kita perlu menemukan gaya puisi sesuai dengan tokoh yang ada pada puisi itu sendiri
Penulis bukan guru dan jangan mendikte pembacaSebaiknya tidak menyembunyikan maksud
Tidak terlampau akrobatik kata-kata
Diantara gelap dan terang maknanya

Saripati dari sang narasumber Pak Jayuis
 #salam literasi 
#pangkalansastra

Baby Booties Batik Yang Bisa Mendunia





117 Million women and girls are “missing” (dead)
From the world population. They Perish due to social causes
(United Nation Population Fund, 2011)


Dari data UNP Tahun 2011 diatas, kita akhirnya tahu bahwa kasus yang melibatkan perempuan masih menjadi salah satu masalah utama yang perlu ditangani saat ini. Sebagai salah satu bukti adanya upaya empati mengenai hal itu, maka Gendercide Awareness yang digawangi oleh Beverly Hills dan kawan-kawan melakukan pameran baby booties yang dibuat oleh perempuan-perempuan di berbagai belahan dunia.Tajuk yang diangkat ialah Each Pairs Represents 10.000 missing women. Gendercide Awareness sendiri merupakan salah satu organisasi nirlaba yang ikut menggalang dana untuk membantu serta memberdayakan perempuan di berbagai kawasan di dunia.

Bila melihat laman dari Gendercide Awareness, kalian akan disuguhkan sebuah video yang menampilkan pameran baby booties yang disusun secara rapi secara vertikal. Akan tampak disana, sebuah baby booties batik yang tak lain adalah batik Indonesia. Bermula dari sebuah ketidaksengajaanku menulis sebuah essay dalam rangka  "Words of Women International Herstory Project and  Essay Contest", sebuah surel dari panitia-kupanggil ia Chris- mengirimi sebuah ucapan terimakasih atas partisipasiku dalam mengikuti kegiatan yang ia selenggarakan bersama rekan-rekannya. Hingga di paragraf akhir, ia berniat untuk mengenalkanku pada seorang rekannya yang berkecimpung menangani permasalahan perempuan.

Kenali Tipe Kepribadian (mu) Menurut Socrates


Pernah tidak kalian merasakan ada kalanya merasa sangat terorganisir dalam melakukan sesuatu, sistematik dan sangat perfeksionis dalam menjalankan sesuatu?

Adakah diantara kalian  yang paling suka tampil didepan untuk memimpin?

Mungkin juga pernah ada yang merasa bahwa dengan adanya kalian maka suasana yang semula membosankan menjadi ramai?

Atau kalian adalah orang yang berusaha menghindari konflik?

Setiap manusia telah diciptakan dengan beragam karakter-karakter yang unik. Meskipun kita memiliki ciri fisik yang sama. Namun, seperti yang penulis sebutkan diatas, ada orang yang perfeksionis, sukanya memimpin, suka mencairkan suasana hingga paling menghindari yang namanya konfilk. Perbedaan ini tidak semata karena warisan genetik loh. Lingkungan menjadi salah satu varian yang berperan dalam membentuk kepribadian manusia. Nah, Socrates  yang merupakan salah satu filsuf yunani dan menjadi figur penting dalam tradisi filsafat barat ini telah membagi manusia menjadi 4 karakteristik. Apa saja karakteristik tersebut :

Belajar Ngeblog Seru Bersama Naqiyyah Syam

Blog...
Nge-blog...

Ketika mendengar kata-kata itu, kira-kira, apa yang terlintas dalam pikiran kalian semua? Tempat menulis curahan hatikah, atau sekadar diary online yang memuat cerita dan dibaca sebagai selingan sembari minum kopi. Barangkali dulu persepsi ku begitu adanya. Blog cenderung diperuntukkan hanya sebagaisarana dalam menceritakan kisah ataupun curahan hati dari penulisnya. Anggapan ini muncul karena salah satunya disebabkan oleh trend tentang blog yang ditulis oleh Raditya Dika. Blog saat itu pernah booming lantaran tulisan-tulisan Bang Radit yang ia tulis di Blog diangkat menjadi sebuah film dengan judul “Kambing Jantan”. 

Pulau Tikus : Wisata Bahari Yang Menawan Hati

 
Indahnya Pemandangan Pulau Tikus (Dokumentasi Pribadi)

Provinsi Bengkulu merupakan salah satu provinsi bagian Barat indonesia yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia. Oleh karenanya, kawasan ini begitu dekat dengan lautan luas. Bengkulu sendiri memiliki beberapa pulau terluar yang begitu eksotik. Salah satunya adalah Pulau tikus. Disebut Pulau Tikus lantaran bentuknya mirip tikus apabila dipandang jauh dari kawasan pesisir pantai Bengkulu. Siapa sangka, pulau dengan luas sekitar 1,5 hektar ini memiliki pesona keindahan laut yang menawan. Habitat terumbu karang, ikan dan biota laut lainnya semakin memberikan nilai plus dari Pulau ini. Bak harta karun yang terselubung dan menanti untuk ditemukan seolah telah membuat Pulau Tikus menjadi salah satu wisata bahari yang mesti dicari dan wajib dikunjungi.

Dukung Implementasi Kota Layak Anak di Kota Bengkulu

Sumber : kla.id
 Pernahkah kalian mendengar Kota Layak Anak ? Apa itu Kota Layak Anak? Program Kota Layak Anak tengah dikembangkan di Indonesia. Hingga Juni 2016 telah ada sekitar 312 Kabupaten dan Kota di Indonesia yang telah mengimplementasikan KLA di wilayah mereka. Hal ini disebabkan karena kasus dan permasalahan yang menyangkut anak, jumlahnya semakin tinggi. Terlebih di kawasan perkotaan yang cepat sekali mengalami perubahan. Menyimak laporan dari UNICEF di tahun 2006 bahwa masih ditemukan anak yang tidak mendapatkan akses memadai terkait dengan pemenuhan kebutuhan dasar anak yang meliputi pendidikan, kesehatan, perlindungan anak. Menyoroti aspek perlindungan anak, laporan dari UNICEF mencatat bahwa setidaknya terdapat sekitar 4.000 hingga 5.000 anak berada di lembaga pemasyarakatan, lembaga rehabilitasi dan penjara serta 84 % dari anak-anak dihukum bersama dengan penjahat dewasa. Padahal seharusnya, lembaga rehabilitasi pada anak tidak bercampur dengan orang dewasa.
Prorgam Kota Layak Anak sendiri muncul melalui Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak No 11 Tahun 2011 tentang Kebijakan Pengembangan Kabupaten/Kota Layak Anak. Dalam permen tersebut dijelaskan pada pasal 1 ayat 3 yang dimaksud dengan Kota Layak Anak yang selanjutnya disingkat KLA adalah kabupaten/kota yang mempunyai sistem pembangunan berbasis hak anak melalui pengintegrasian komitmen dan sumberdaya pemerintah, masyarakat dan dunia usaha yang terencana secara menyeluruh dan berkelanjutan dalam kebijakan, program dan kegiatan untuk menjamin terpenuhinya hak anak.

Rafflesia Arnoldi : Simbol Kekayaan Alam Bengkulu


 Rafflesia Arnoldi merupakan salah satu tumbuhan parasit obligat yang ukuran bunganya termasuk terbesar di dunia. Nama Rafflesia Arnoldi sendiri diambil dari nama orang Belanda bernama Dr. Joseph Arnold yang mengikuti ekspedisi bersama Thomas Stamford Raffles pada tahun 1818. Saat itu ekspedisi dilakukan di hutan tropis Bengkulu di Pulau Sumatera. Karena ditemukan di Bengkulu, bunga ini menjadi keistimewaan Bengkulu. Hingga kini dijadikan sebagai icon Provinsi Bengkulu. Oleh karena itu, Bengkulu pun akhirnya dikenal sebagai Bumi Rafflesia. 

Ibu : Laksana Terang Dalam Temaram

“Al Ummu Madrosatul Ula, Idzaa A’dadtaha A’dadta Sya’ban Khoirul ‘Irq”
(Seorang ibu adalah sekolah pertama bagi anaknya. Jika engkau persiapkan ia dengan baik, maka sama halnya engkau persiapkan bangsa berakar kebaikan)

Sudah hampir 4 bulan ini aku menikmati statusku sebagai seorang ibu muda. Pasca melahirkan, aku benar-benar belajar untuk berperan layaknya ibu muda pada umumnya. Di balik usaha itu ada ibuku yang senantiasa mendukung dan memberikan banyak ilmu baru padaku. Mengapa begitu? bagi seorang perempuan melewati masa selepas persalinan memang tidaklah mudah. Aspek psikologis yang terkadang masih turun naik memang butuh penyesuaian kembali. Sebagai seorang wanita yang bekerja, rutinitasku lebih banyak dihabiskan diluar rumah untuk kegiatan yang menunjang profesiku sebagai pengajar. Berbeda dari kondisi tersebut, saat ini aku mulai beradaptasi dengan kondisi dan rutinitas baruku.