Mewujudkan Reformasi Birokrasi Pendidikan Melalui Zona Integritas Di FISIP Universitas Bengkulu

Sumber : Dokumentasi FISIP UNIB, Tahun 2023

Reformasi Birokrasi merupakan salah satu langkah awal untuk melakukan penataan terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan yang baik, efektif dan efisien, sehingga dapat melayani masyarakat secara cepat, tepat, dan profesional. Sebagai langkah nyata, pembangunan Zona Integritas menjadi salah satu terobosan yang berdasar pada Undang-undang No 28 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Bebas dari KKN, serta Peraturan Pemerintah No 60 Tahun 2008 mengenai Sistem Pengedalian Intern Pemerintah. Artinya, reformasi birokrasi pun menyentuh semua kelembagaan termasuk lembaga pendidikan.Melalui Pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK)/Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) maka langkah konkret dalam rangka mengakselerasi pencapaian program kerja Reformasi Birokrasi pada unit kerja dapat senantiasa dilakukan secara bertahap. Sebagai lembaga pendidikan, Zona Integritas pun tengah dicanangkan oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Bengkulu. Sebagaimana adanya dasar hukum dalam mengupayakan Reformasi Birokrasi. 

APPSI Gelar Konferensi Nasional Sosiologi X Di Kupang

Sumber : Dokumentasi Panitia, 2023


Asosiasi Program Studi Sosiologi Indonesia (APPSI) menyelenggarakan acara Konferensi Nasional X atau yang dikenal dengan sebutan KNS X pada 7-9 Juni 2023 di Kupang, Nusa Tenggara Timur. Acara yang digelar selama 3 hari di Hotel Kristal tersebut bertajuk "Hubungan Masyarakat dan Elite Dalam Mewujudkan Indonesia Maju". Perhelatan tahunan tersebut diselenggarakan atas kerjasama antara APSSI dengan Universitas Muhammadiyah Kupang (UMK) serta Universitas Nusa Cendana, Kupang. Narasumber dalam kegiatan tersebut diantaranya ialah Dr. Arie Sudjito, M.SI yang merupakan Sekjen ISI sekaligus Wakil Rektor III UGM,  Rektor Universitas Muhammadiya Kupang Dr. Zainur Wula, M.Si, Dra. Jaleswari Pramodhawardani, M.Si yang menjabat sebagai Staf Presiden RI di Deputi V serta Direktur Populi Center yakni Afrimadona, Ph.D. Kegiatan disambut dengan tari tradisional Kupang yang dibawakan oleh rekan mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Kupang serta Sambutan dari Ketua Panitia, Ketua APPSI hingga tuan rumah acara. 

Pelatihan Kader Posyandu Sebagai Kader Siaga Reproduksi Bencana

        
Sumber : Dokumentasi Tim PPM, Tahun 2023

           Kota Bengkulu yang merupakan salah satu kawasan di pesisir barat Sumatera yang memiliki kerentanan dengan bencana gempa. Hal ini diperkuat dengan berita dari republika.co.id bahwa terdapat laporan dari Badan Meteorologi dan Geofisika yang mencatat pergerakan gempa sejak januari hingga 28 April 2023. Sebagai area yang rentan dengan gempa, edukasi dan pengetahuan perlu diberikan kepada masyarakat, khususnya Kader Posyandu. Mengapa demikian? Hal ini karena Kader Posyandu merupakan kepanjangan tangan dari lembaga kesehatan khususnya puskesmas dalam rangka menggerakkan masyarakat untuk hadir ke posyandu serta memberikan informasi dan menyampaikan pengetahuan mengenai perilaku sehat dan bersih. Oleh karena itu sebagai penghubung, maka Kader Posyandu dinilai memiliki peran penting sehingga dapat dilatih dan didik secara sederhana agar dapat tanggap dan siaga ketika bencana terjadi. 
        Dengan melihat situasi dan peluang tersebut, maka muncul gagasan menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat dengan tajuk "Sosialisasi dan Pembentukan Kader Posyandu Menjadi Kader Siaga Kesehatan Reproduksi Bencana Puskesmas Beringin Raya Kota Bengkulu". Kegiatan ini diinisiasi oleh Ns. Nurmukaromatis Saleha, M.Kep atau yang biasa disapa denga Ibu eha bersama dengan tim yakni Bidan Deni Maryani serta Ika Pasca Himawati bersama 4 orang mahasiswa keperawatan dan kebidanan.

UNICEF : Membangun Negeri Bersama Para Pendekar Anak


Sumber : Dokumentasi, Tahun 2022

Pada awalnya, aku sempat bingung dengan istilah pendekar anak. Ini adalah kali pertama, aku mendengarnya sebagai sapaan yang diberikan kepada para donatur pada program milik UNICEF. Saat itu, secara tidak sengaja aku melihat Stand milik UNICEF yang hadir dan berada di jalan transisi antar terminal, Bandara Soekarno Hatta. Usut punya usut, ketika itu, aku baru saja selesai dari toilet dan bergegas kembali ke ruang tunggu. Namun, secara perlahan aku didekati oleh salah seorang volunteer dari UNICEF yang berdiri tidak jauh dari stand. Volunteer tersebut lantas menyapa dengan ramah. Mas Volueenter-begitu aku menyapanya-lantas meminta waktuku sekitar 5 hingga 10 menit untuk memberikan penjelasan terkait dengan Program Pendekar Anak. Program ini diinisiasi sebagai upaya untuk menggalang dana dari para donatur dermawan yang bertujuan untuk membantu anak-anak yang membutuhkan, mulai dari aspek pendidikan, ekonomi, budaya dan sebagainya.  Tidak main-main bantuan dana yang diberikan telah menyebar kepada lebih dari 1000 anak mulai dari sabang hingga ke merauke. Anak-anak tersebut diharapkan dapat terpenuhi aspek pendidikan hingga mampu terus tumbuh dan berkembang secara optimal hingga dewasa kelak.