Penampakan depan Museum Satriamandala |
Nah, beberapa saat lalu (sekitar 3 tahun lalu) aku mengajak anak dan suami untuk berkunjung ke Museum Satriamandala. Museum ini beralamat di Jalan Gatot Subroto No 14 Jakarta Selatan. Selain karena ingin berwisata sejarah, setidaknya aku mencoba memperkenalkan museum kepada anakku sejak dini. Ketika sampai di Lokasi, aku cukup terkesan dan tidak menyangka bahwa ada museum yang mendokumentasikan berbagai nilai juang 1945 serta keprajuritan di lingkungan TNI. Museum ini buka setiap hari mulai pukul 09.00 – 14.30 WIB, kecuali hari senin dan hari raya keagamaan. Ketika masuk, aku membayar tiket sekitar Rp 5.000 (barangkali saat ini sudah berubah) dan mendapatkan flyer dan brosur dari petugas museum. Nah, bersumber dari flyer tersebut, yuk Simak tulisanku berikut soal Museum Satriamandala.
Ide berdirinya Museum
Satriamandala berasal dari Prof.Dr.Nugroho Notosusanto. Gedung ini dahulunya
merupakan kediaman Presiden Soekarno dan istrinya Ratna Sari Dewi yang dikenal
dengan nama Wisma Yaso. Museum ini diresmikan oleh Presiden Soeharto pada
tanggal 5 Oktober 1972. Museum Satriamandala merupakan salah satu sarana
pewarisan nilai-nilai Juang 1945 dalam pembinaan serta pelestarian jiwa dan
semangat keprajuritan di lingkungan TNI, disamping itu juga merupakan sarana
efektif untuk menanamkan kesadaran sejarah dan semangat nasionalisme di
kalangan generasi muda.
Koleksi yang terdapat di
Museum Satriamandala adalah benda-benda bersejarah peninggalan para pejuang dan
tokoh TNI dari tahun 1945 – sekarang. Diantara koleksi yang menarik adalah
tandu Panglima Besar Jenderal Soedirman yang digunakan pada saat memimpin
perang gerilya tahun 1948 -1949, pesawat Curen buatan Jepang tahun 1933 yang
berhasil direbut oleh Tentara Republik Indinesia dan diterbangkan pertama kali
oleh penerbang Indonesia Agustinus Adisutcipto dari Lapangan udara Maguwo
Yogyakarya, serta replika RI 602 Matjan Tutul yang tenggelam bersama Yosehphat
Sudarso pada pertempuran Laut Aru.
Di museum ini terdapat 74
diorama yang menggambarkan peranana TNI bersama rakyat dalam membela
kemerdekaan dan mempertahankan kedaulatan Republik Indonesia dari berbagai
ancaman baik dari dalam maupun luar negeri. Koleksi senjata yang dipamerkan di
Museum Satriamandala mulai dari senjata tradisional seperti bambu runcing dan
bom Molotov, hingga senjata modern seperti revolver atau handgun, rocker
launcher, berbagai macam senapan, mesin ringan, sedang maupun berat dan
lain-lain.
Masih dalam kompleks Museum Satriamandala terdapat Museum Waspada Purbawisesa yang diresmikan tanggal 10 November 1987 oleh Presiden Soeharto. Muesum ini menyajikan diorama yang menggambarkan perjuangan TNI bersama rakyat dalam menumpas pemberontakan Daarul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) di Jawa Barat, Jawa Tengah, Aceh, Sulawes Selatan, dan Kalimantan Selatan pada awal tahun 1950-an. Jika ingin tahu soal museum ini bisa langsung mengunjungi website www.sejarah-tni.mil.id atau Telp (021) 5227946. Sebagai area publik, museum ini memiliki fasilitas seperti : tempat Parkir Luas, Kantin dan Toko Souvenir, Toilet, Mushola dan Juga Ruang Serbaguna loh. Yuk buruan ke Museum Satriamandala. Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan cinta pada sejarah bangsa!
Tidak ada komentar
Terimakasih banyak telah berkunjung ke Blog Saya
Semoga silaturahmi senantiasa terjalin (^_^)