Pintu Masuk Ke Museum Keris |
Ketika menyebut kata keris, kira-kira apa yang terlintas dalam pikiran dan benak kalian semua? Mungkin ada yang berpikir ini pusaka, ada yang bilang ini benda warisan budaya, dan lain sebagainya. Tidak salah, karena keris memang dikenal sebagai benda pusaka serta warisan budaya. Kalau aku pribadi, ketika orang menyebut keris, aku seolah bernostalgia dengan cerita guru sejarah saat SMA mengenai pendirian Kerajaan Singgasari yang relate dengan keris Mpu Gandring. Dimana keris ini seolah membawa kutukan yang memakan korban dari pemilik dan pemakainya, yakni Ken Arok. Nah, balik lagi ke soal keris, rupanya benda pusaka ini beserta sejarahnya, penggunaannya dapat kita lihat dan cermati di Museum Keris Nusantara. Museum ini secara resmi disahkan oleh Presiden Indonesia, yakni Bapak Joko Widodo pada 9 Agustus 2017. Tepat 3 Juli 2024 lalu, aku mengajak adikku untuk berkunjung ke museum ini. Hal ini lantaran perasaan penasaran mengenai isi museum ini. Memang yang jelas, isinya adalah keris, tapi menikmati museum sembari mempelajari peristiwa dan proses sejarah, bagiku adalah yang menarik. Setidaknya menjadi lampiran pengalaman yang dapat dipergunakan sewaktu-waktu nantinya.
Kesan kuno nampaknya tidak begitu terasa di museum ini, nuansa modern nampaknya diusung agar relate dengan situasi saat ini. Konsep digital sudah dipraktekkan saat pembelian tiket di meja resepsionis. Sebagai informasi, biaya untuk tiket masuk sebesar Rp 10.000, pengunjung sudah bisa menikmati dan berkeliling hingga 5 lantai untuk melihat semua koleksi keris di museum ini. Seperti halnya di area permainan, di museum ini, para pengunjung yang datang akan diberikan gelang pengunjung oleh petugas.
Tempat Pembelian tiket Pengunjung | |
Gelang Pengunjung Museum Keris |
Saat itu, kami mengantri beberapa saat karena ada beberapa pengunjung yang juga datang ke museum ini. Sebagai orang yang hidup di tengah digitalisasi, tidak lupa, aku mendokumentasikan beberapa sudut ruangan dan koleksi yang berada di dekat administrasi museum. Disisi tak jauh dari administrasi museum, ada ruangan merchandise shop yang dapat dimasuki oleh para pengunjung. Barang yang dijual berupa kaos, aksesoris hingga keris.
isi dari Merchandise Shop Museum
Dari museum ini, aku belajar bahwa ada ilmu tersendiri yang mempelajari keris, pola-pola yang muncul di keris berbeda-beda bentuknya. Serta masing-masing pola memiliki simbol dan makna yang berbeda-beda. Biar penasaran, kalian bisa langsung berkunjung untuk membaca apa saja pola-pola keris tersebut ya. Setengah perjalanan, aku dan adikku langsung naik lift untuk menuju ke lantai 2. Fasilitas lift menjadi salah satu pilihan yang dapat dinikmati pengunjung agar lebih mudah mengakses koleksi di lantai berikutnya. Meskipun memang tersedia tangga juga untuk dapat digunakan.
Salah satu sudut di ruang depan Museum Keris |
Nah, nantinya di setiap lantai, koleksinya keris yang disajikan beragam. Keris yang disajikan juga berasal dari hibah para pemilik keris yang berasal dari wilayah Surakarta, maupun berbagai wilayah lainnya. Keris-keris tersebut menjadi koleksi yang dipajang dan dapat dinikmati oleh para wisatawan. Tidak hanya keris, namun juga tombak yang berdiri berjajar di area koleksi lantai 2.
Koleksi di Museum Keris Surakarta Sisi Ruangan Museum Keris
Ruang Baca yang berada di Museum Keris Nusantara |
Photobooth Yang Tersedia Di Museum Keris Nusantara |
Fasilitas Lift Di Museum Keris Nusantara |
Selain itu, para wisatawan diajak untuk dapat melihat gambaran pembuatan keris dari awal sampai akhir. Hingga saat ini, penggunaan keris masih dapat dilihat pada pada upacara adat, pernikahan dan acara sakral lainnya. Posisi keris pun rupanya menentukan moment atau peristiwa tertentu dalam masyarakat.
Gambaran proses pembuatan keris
Rangkaian Sesaji Yang Digunakan Pada Pembuatan Keris |
Jangan Lupa Follow Media Sosial Museum Keris |
Tidak ada komentar
Terimakasih banyak telah berkunjung ke Blog Saya
Semoga silaturahmi senantiasa terjalin (^_^)