Kain Besurek : Harta Karun Milik Bengkulu Yang Wajib Dilestarikan

Kompasiana.com
Sebagai salah satu provinsi di Indonesia, Bengkulu memang belum sepopuler Provinsi tetangga layaknya palembang, Jambi maupun Lampung. Saya pernah merasakannya, ketika hendak melakukan penerbangan ke Solo dan sempat transit beberapa jam di Jakarta. Diruang tunggu, secara tidak sengaja saya duduk bersebelahan dengan seorang ibu-ibu yang juga sedang transit seperti saya. Seperti umumnya perbincangan di awal perkenalan, sang ibu lantas bertanya perihal dimana saya tinggal. Dengan sedikit mengeraskan suara, saya mengatakan bahwa saya tinggal di Bengkulu. Mimik mukanya terlihat sedikit berubah, keningnya agak berkerut, tersipu ia bertanya, “Bengkulu itu dimana ya, Provinsi yang ada di Sulawesi kah, Dek?”tanyanya pelan. Senyum simpul melekat dari bibir saya sembari diiringi tawa kecil saya berkata, “Bukan, Bu. Bengkulu itu di Pulau Sumatera, berdekatan dengan Palembang dan Lampung,”saya mencoba menerangkan. Terlihat anggukan kecil serta tawa renyah dari mulutnya. Rasa malu sedikit terlihat dari wajahnya. Namun, ia tetap santai sembari melanjutkan perbincangan kami. 

Berbicara tentang Bengkulu, siapa sangka Provinsi ini sebenarnya menyimpan harta karun yang luar biasa, loh. Mulai dari tempat wisata indah di gunung hingga pemandangan mempesona di laut.  Saya sedikit berlebihan mungkin. Tapi ini memang fakta. Ibarat harta karun, pesona-pesona wisata tersebut memang masih terpendam dan belum banyak diekspos dan digali potensinya. Kalau mau di gali lebih dalam, kemungkinan Bengkulu dapat  menjadi salah satu kawasan yang memiliki potensi pariwisata yang menjanjikan di masa depan.
Selain dari sisi wisata alamnya, harta karun lainnya yang dimiliki oleh Bengkulu ialah seni membatik yang menghasilkan kain bernama Kain Besurek. Disebut Besurek karena berasal dari kata surek yang artinya surat atau ayat. Motif yang ada di kain Besurek berbentuk Kaligrafi bahasa arab yang memang menyerupai ayat. Meski demikian, motif kaligrafi tersebut tidak memiliki makna apapun. Perlu diketahui, dulunya kain ini seringkali dipakai dalam rangkaian ritual dan upacara adat, loh. Seperti upacara perkawinan, upacara kematian berupa kain yang digunakan sebagai keranda jenazah hingga ritual keagamaan lainnya.  Bahkan diyakini, dulunya motif kaligrafi yang ada pada kain menjadi sarana dakwah dalam menyebarkan agama Islam. Namun, perkembangan zaman telah membuat kain besurek tidak lagi digunakan untuk ritual keagaaman, akan tetapi telah menjadi pakaian formal yang bisa ditemukan sebagai seragam di berbagai instansi pemerintah maupun sekolah.
Ngomong-ngomong soal seragam, saya jadi ingat seragam batik SMA dulu, motifnya menggunakan kaligrafi dan bunga rafflesia berwarna biru dipadu dengan rok putih. Benar-benar menarik dipandang. Saya sangat bangga menggunakannya. Hingga kini seragam tersebut menjadi ikon untuk SMA saya di Kota Bengkulu. 
 
Seragam SMAN 5 Kota Bengkulu
(sumber : imrgum.org)
Pengalaman lainnya datang dari suami, pernah saat itu kantornya hendak membuat seragam dari kain besurek. Untuk menentukan kain yang dipilih, dilakukan voting pada seluruh karyawan di Kantor. Maklum, motif kain yang disodorkan sangat banyak, menarik dan beragam. 
 
Pilihan Motif Untuk Seragam 1
Pilihan Motif Untuk  Seragam 2
Pilihan Motif Untuk Seragam 3

Saya pun sempat bingung ketika disodori suami untuk ikut serta membantunya memilihkan motif dalam rangka  voting suara tersebut. Dari beragam motif diatas, kalian pilih yang mana? (^_^). Setelah proses voting selesai, akhirnya terpilihlah motif kain besurek bewarna hijau dengan panduan kaligrafi dan bunga rafflesia yang menjadi seragam kantor suami. 
 
Hasil Voting Seragam Suami (^_^)
 Di beberapa kesempatan, kain besurek seringkali digunakan orang pada acara-acara resmi seperti pernikahan. Modelnya pun telah banyak dibuat menjadi gamis, rok dan lain sebagainya. Saya jadi ingat bahwa dulu pernah berjanji kepada suami untuk membuat baju sarimbit (pasangan) dari kain besurek. Pakaian sarimbit tersebut adalah pakaian pertama kami yang akhirnya dipakai sebagai seragam ke acara resepsi pernikahan rekan saya.
Kain Besurek ini dari sisi warna cenderung lebih  banyak menggunakan warna-warna terang. Seperti warna merah, biru, maupun putih. Memang sedikit berbeda dengan batik jawa yang kebanyakan menggunakan warna-warna redup dan gelap. Sisi menarik lainnya dapat dilihat dari segi perpaduan motif Kain Besurek yang  umumnya menggunakan kaligrafi. Tulisan kaligrafi yang dibuat memang tidak memiliki makna. Selain motif kaligrafi, motif lainnya yang menonjol adalah motif burung kuau yang merupakan gambar burung yang digambar dengan rangkaian motif kaligrafi, motif pohon hayat yang dimaknai sebagai pohon kehidupan, motif relung paku yang meliuk-liuk seperti paku, motif rembulan yang berbentuk bulat disusun dari motif kaligrafi dan motif bunga Rafflesia yang merupakan ikon Provinsi Bengkulu. Dari sisi sejarah, Bunga Rafflesia merupakan bunga yang pertama kali di temukan di Bengkulu oleh Stanford Raffles. Dan hingga kini, bunga tersebut menjadi ikon Provinsi Bengkulu serta menjadi salah satu motif kain besurek.
Dari segi proses pembuatannya, kain besurek bisa dikatakan hampir sama dengan batik dari daerah lainnya. Tetap menggunakan lilin, peralatan canting dan ada proses pelorotan, pewarnaan hingga finishing  dan bisa menjadi kain yang siap pakai. Bila kalian berkunjung ke Bengkulu, kita bisa mendapatkan kain besurek di toko-toko souvenir maupun sentra pembuatan batiknya secara langsung. Beberapa toko dan pengrajin telah membuat kain besurek menjadi beragam model mulai dari baju, tas, scraf, sarung dan lain sebagainya. Bahkan, kain besurek pun sangat pantas untuk menjadi kado dan oleh-oleh. Sewaktu salah satu rekan saya menikah, saya sempat memberikan hadiah berupa kain besurek padanya. Harga yang ditawarkan pun bervariasi, tergantung konsumen hendak membeli kain besurek yang langsung ditulis tangan ataupun kain besurek cap yang banyak dijual di toko tekstil.  Umumnya, kain besurek yang ditulis langsung dengan cara membatik memang harganya lebih mahal bila dibandingkan dengan kain batik besurek cap maupun print. Harga mahal memang sebanding dengan cara dan prosesnya yang memakan waktu cukup lama. Pilihan kain besurek apa yang hendak dibeli dan digunakan, sekali lagi tergantung selera kita masing-masing.
Diakui bahwa selama ini orang lebih banyak mengenal batik sebagai seni budaya yang berasal dari Jawa. Padahal di tiap daerah, membatik telah menjadi seni yang menghasilkan beragam karya yang memiliki ciri khas di masing-masing daerah. Aspek promosi menduduki posisi penting perlu dilakukan dalam mempopulerkan seni budaya batik. Tak terkecuali kain besurek. Diakui bahwa produksi dan pemasaran kain besurek sendiri memang belum luas seperti halnya batik-batik yang ada di Jawa. Bila Yogyakarta punya Pasar Beringharjo dan Solo punya Pasar Klewer, Bengkulu memang belum memiliki area dan pasar khusus yang menjual batik besurek dengan beragam motif, model dan harga. Kondisi ini memang perlu menjadi perhatian kita bersama, tujuannya agar batik besurek bisa dinikmati oleh beragam kalangan di berbagai lapisan ekonomi. Sehingga dapat membuat kain besurek dapat digunakan dalam beragam situasi baik formal maupun santai. Tidak melulu pada situasi formal berupa seragam, tapi pakaian casual dengan motif besurek untuk hang out bersama teman dan sahabat.
Maka, kita sebagai generasi yang hidup di zaman now diharapkan dapat mencintai kain besurek agar tetap lestari hingga di masa depan. Beragam cara dapat dilakukan untuk mempromosikan kain besurek, misalnya melalui promosi dan cerita tentang kain besurek di media cetak maupun elektronik serta tak lupa memakai pakaian, aksesoris, tas dan lain-lain dari kain besurek. Perlu dicatat, media sosial memiliki power luar biasa untuk menyebarluaskan informasi. Satu hal yang pasti, hendaknya sebagai warga yang tinggal di Bengkulu, kita patut bangga dan berupaya untuk memperkenalkan kain besurek sebagai warisan budaya kepada saudara, teman, kerabat yang ada di nusantara bahkan mancanegara. Kalau bukan kita, siapa lagi yang cinta produk dalam negeri.
Disisi lain, salah satu upaya untuk terus mempopulerkan Kain Batik Besurek telah dilakukan oleh pemerintah Provinsi Bengkulu. Diantaranya adalah mengagendakan pagelaran tahunan bernama Karnaval Batik Besurek. Pada Tahun 2017 ini, Karnaval Batik Besurek diselenggarakan pada tanggal 6 Desember dan berpusat di Balai Kota Bengkulu. 
 
Suasana Karnaval Batik Besurek di Kota Bengkulu
(Sumber :rbtv.co.id)
Layaknya karnaval, kostum yang dikenakan oleh para model memang unik, baik model maupun warnanya. Kain besurek telah dimodifikasi menjadi gaun dan model yang indah oleh para peserta karnaval.  Tak lupa Pihak penyelenggara melibatkan siswa-siswi di tingkat SD hingga SMA di Kota Bengkulu sebagai model dan mengajak seluruh masyarakat untuk turut menyemarakkan karnaval tersebut. Tujuannya tentu saja agar semakin memperkenalkan kain besurek di kancah nasional bahkan Internasional. Istilahnya glokalisasi, menglobalkan produk lokal agar menjadi terkenal di dunia.

Semoga Bermaanfaat !

Artikel ini untuk menjawab tantangan #nulisserempak dari #bloggerbengkulu tentang #batikbesurek

8 komentar

  1. kain besurek memang kebanggaan ya, dijadikan apa pun bisa.. warnanya bagus-bagus mbak... ayo mbak buatlah baju couple, sekalian sama Arkana juga.. pasti unyu kalo Arka pake batik besurek ^^

    BalasHapus
  2. Kak, kita satu almamater berarti ya :D Saya juga SMA5
    Dari semua seragam di Bengkulu, the best emang seragam SMA5. Sampai sekarang masih saya simpan di lemari, kalau-kalau diajak teman reuni pake baju itu lagi

    BalasHapus
  3. Kain batik harus dilestarikan. Juga di populerkan agar orang-orang makin kenal Bengkulu

    BalasHapus
  4. Semoga dunia semakin kenal denan kain besurek ya Ka, aamiin

    BalasHapus
  5. kain batik besurek emg unik dan keren Mbk..

    BalasHapus
  6. Batik besurek ini memang kebanggaan bengkulu.

    BalasHapus
  7. Aku suka banget batik Bengkulu. Rasanya mau punya semua warna. Hahaha

    BalasHapus
  8. Motif kain besurek tuh cantik-cantik ya Mbak. Pede makenya loh :D

    BalasHapus

Terimakasih banyak telah berkunjung ke Blog Saya
Semoga silaturahmi senantiasa terjalin (^_^)