Mari
kita Cancut Taliwondo demi segera
terwujud pendidikan berkualitas yang merata. Begitulah kutipan penutup pidato
Mendikbud yang dibacakan Gubernur Ridwan Mukti saat menjadi inspektur upacara
pada Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di SMK Negeri 6 Kota Bengkulu.
Pemerataan
kualitas pendidikan di Provinsi Bengkulu, memang harus digarap dengan kerja
ekstra keras. Di tengah kondisi terbatasnya infrastruktur dasar, tidak hanya
pemerataan mutu, namun pemerataan guru masih menjadi persoalan.
"Tidak
hanya infrastruktur, tapi pemerataan guru serta kelengkapan sarana prasarana
pendidikan sedang kita tata," terang Ridwan Mukti usai upacara Hardiknas,
Selasa (2/5).
Dikatakan
gubernur, pemetaan serta koordinasi oleh dinas pendidikan tingkat provinsi dan
kabupaten/kota telah dilakukan. Hal itu guna mengumpulkan data sekaligus
menentukan kebijakan yang hendak diterapkan.
Pemprov
Bengkulu, lanjut Ridwan, bekerjasama dengan BPPT (Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi) akan lakukan kajian, sehingga tercipta sistem tata kelola
pendidikan berbasis teknologi informasi.
"Kita
terus mendorong dan upayakan adanya tata kelola pendidikan berbasis IT, ini
tindaklanjut dari komitmen e-government," ucapnya dengan menjelaskan
rancangan aplikasi e-pendidikan.
Peringatan
Hardiknas kali ini, juga diluncurkan penanaman sejuta pohon cabai yang
dibagikan ke SMA/SMK se-Provinsi Bengkulu. Diterangkan Kepala dinas pendidikan
dan kebudayaan Ade Erlangga, kegiatan tersebut sebagai penerapan konektivitas
pendidikan dengan industri melalui pemanfaatan lingkungan sekolah.
"Harapannya
kita bisa memberikan sumbangsih, termasuk dalam mengendalikan inflasi,"
jelas Erlangga.
Mengenai
pemerataan pendidikan, Erlangga menegaskan, Pemprov Bengkulu berkomitmen
tingkatkan pendidikan yang bermutu serta terjangkau untuk masyarakat.
"Jadi
pendidikan yang bermutu tidak hanya berpusat di kota saja, tapi bisa merata.
Pendidikan yang bermutu harus bisa diakses semua masyarakat," tegasnya.
Pemerataan
distribusi guru, akan di evaluasi pada tahun ajaran baru dengan tetap
memperhatikan kesejahteraan pendidik. Tak hanya itu, update data dan koreksi
penerima Kartu Indonesia Pintar untuk peserta didik, juga dilakukan.
"Supaya tidak ada penerima KIP yang salah sasaran," ujarnya.
Dijelaskan
juga, pada tahun ini setidaknya 80 miliar alokasi dana untuk rehab dan
perlengkapan fasilitas sarana sekolah.
(Jamal-Media Center Pemprov Bengkulu)
Tidak ada komentar
Terimakasih banyak telah berkunjung ke Blog Saya
Semoga silaturahmi senantiasa terjalin (^_^)