Pangkalansastrawan#2
bulan Mei (14/5) yang diselenggarakan oleh FLP Bengkulu kali ini bertemakan “Menangkap
Ide”. Kegiatan ini diselenggarakan
secara rutin tiap bulan di Sekolah Alam Indonesia, Simpang Empat Pantai
Panjang. Kali ini, pengurus FLP menghadirkan
Elvi Ansori sebagai narasumber. Para peserta yang hadir terlihat begitu
antusias menyimak materi yang disampaikan oleh sang narasumber. Dalam
kesempatan tersebut, Elvi Ansori menjelaskan bahwa ide merupakan gagasan yang kadangkala
seringkali datangnya disaat kritis dan tanpa sengaja. Oleh karena itu, untuk menjadi
seorang penulis perlu memiliki kepekaan tinggi, halus perasaan, jangan keras
hati atau istilahnya zaman sekarang perlu memiliki Sikap BAPER lah. Sehingga
setiap peristiwa yang dilihat, dirasakan, didengar dan ditangkap lantas dapat
diolah menjadi ide tulisan.
Beliau pun
menjelaskan bahwa setidaknya ada 3 hal yang perlu diperhatikan seorang penulis
ketika menulis sebuah cerita, yaitu tulisan yang
dibuat hendaknya harus bisa menjadi jendela, cermin serta pintu.
Maksudnya menjadi jendela ialah tulisan tersebut dapat membuat pembaca mengetahui
keadaan dunia luar yang sebelumnya belum ia ketahui. Menjadi sarana
merefleksikan diri seperti sifat cermin sehingga membuat pembaca
menyadari bahwa tulisan tersebut seolah menggambarkan peristiwa yang sedang ia
hadapi.
Sehingga muncul anggapan bahwa tokoh dalam tulisan tersebut bisa membuat pembaca mengatakan bahwa cerita tersebut “aku banget”. Terakhir bisa menjadi jalan keluar atau semacam solusi yang ditawarkan kepada pembaca atas sebuah persoalan. Sehingga dalam kesempatan tersebut, narasumber menyarankan kepada para peserta agar tulisan yang dibuat mampu memuat 3 hal tersebut.
Sehingga muncul anggapan bahwa tokoh dalam tulisan tersebut bisa membuat pembaca mengatakan bahwa cerita tersebut “aku banget”. Terakhir bisa menjadi jalan keluar atau semacam solusi yang ditawarkan kepada pembaca atas sebuah persoalan. Sehingga dalam kesempatan tersebut, narasumber menyarankan kepada para peserta agar tulisan yang dibuat mampu memuat 3 hal tersebut.
Tak lupa pula, beberapa tips pun
sempat disampaikan oleh Elvi Ansori kepada peserta, misalnya : pertama, ketika mengawali
tulisan seperti menulis cerpen, hendaknya diawali dengan paragraf yang bersifat
eksposisi melalui upaya mengekspos atau menggambarkan kejadian bukan sekadar narasi deskripsi. Kedua, beliau pun
menyarankan agar ketika menulis sebaiknya jangan terlalu terpaku pada paragrap 1 dan 2 saja,
melainkan terus melanjutkan untuk menulis dan proses finishing serta editing
dapat dilakukan setelah tulisan tersebut selesai dibuat. Tujuannya agar penulis
dapat tetap fokus dan tidak berhenti pada 2 paragraf awal. Ketiga, ketika tulisan telah selesai maka jangan sungkan untuk meminta bantuan orang
lain membaca agar dapat mengoreksi tulisan sekaligus memberikan kritik dan masukan
yang membangun. Sebagai penutup sesi diskusi, beliau menyampaikan pesan bahwa
untuk menjadi seorang penulis hendaknya senantiasa membiasakan diri untuk membaca
agar dapat menghasilkan tulisan yang baik. (Ika)
Wah, Acara kita kemarin ya. keren....keren...keren..
BalasHapusMbk ika, mira sudah follow blog mbk Ika, Follback ya mbk.. xixixi
Yang terpenting adalah semangat berbagi kebaikan melalui tulisan, insyaAllah tulisan kita akan penuh berkah.
BalasHapus