Kemajuan
teknologi menjadi salah satu penyumbang terbesar dalam membangun karakter anak,
apakah akan memberikan dampak positif ataupun negatif. Menghindari timbulnya
dampak negatif terhadap karakter anak akibat pengaruh kemajuan teknologi
tersebut, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlinduangan Anak (KPPPA),
menekankan kepada orang tua untuk mengawasi anak saat menggunakan internet.
Berdasarkan
data yang diterima Kementrian PPPA, dalam proses pembangunan karakter anak,
pengaruh penggunaan internet dewasa ini menjadi faktor utama yang tidak baik
terhadap anak. Dimana kasus kenakalan remaja dan kekerasan terhadap anak
meningkat dalam setiap tahunnya akibat pengaruh negatif penggunaan gatget.
“Kalian
itu relatif nggak gaptek ya, mungkin yang tua – tua sudah gaptek karena kalian
itu lahir pada era teknologi. Jadi kita minta juga kepada bapak ibu sekalian,
bisa diawasi anak – anak itu dalam penggunaan gatget itu, jadi harus persis diketahui
apa yang mereka lakukan dengan gatget mereka masing – masing,” jelas Deputi Bidang Perlindungan Anak Kemen PP-PA
Pribudiarta Nur Sitepu, saat memberikan pengarahan dalam kunjungan unit
Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) Desa Sumber Urip
Kecamatan Selupu Rejang Kabupaten Rejang Lebong, Kamis (11/05).
Disamping
itu, Program Kota Layak Anak Kementrian PPPA diharapkan bisa dikembangkan di
Kabupaten Rejang Lebong serta di kabupaten-kota di Provinsi Bengkulu. Hal ini
bisa diwujudkan jika antara kelompok masyarakat dan pemerintah daerah saling bersinergi dan memiliki komitmen kuat.
“Jadi
tokoh agama, tokoh masyarakat, para pendidik dan orang tua untuk sama–sama
berkomitmen. Pada akhirnya, kabupaten ini menjadi kota layak anak,” tambah Pribudiarta.
Sementara
itu, di tempat berbeda, Plt. Sekda Provinsi Bengkulu Gotri Suyanto mengungkapkan,
kedatangan pihak Kementrian PPPA diwakili Deputi Bidang Perlidungan ke Rejang
Lebong sangatlah tepat, dalam memberikan dukungan spirit bagi para orang tua untuk
meningkatkan pengawasan terhadap anak–anak.
Pasalnya,
seperti diketahui bahwa di kabupaten tersebut angka kekerasan terhadap anak
masih terbilang tinggi lantaran msih terngiang atas kasus pemerkosaan dan
pembunuhan yang dilakukan belasan pemuda terhadap seorang siswi SMP di Desa
Kasie Kasubun, Padang Ulak Tanding, Rejang Lebong pada Mei 2016 lalu.
“Kita sangat mendukung ditunjuknya Kabupaten
Rejang Lebong sebagai tuan rumah penandatanganan MoU Kota Layak Anak
Se-Provinsi Bengkulu. Ini perlu diwujudkan untuk menjamin kamanan dan
keselamatan anak Bumi Rafflesia, ujar Gotri Suyanto saat bertamu di Rumah Dinas
Bupati Rejang Lebong Jum’at pagi (12/05). (Rian-Media Center Pemprov)
Tidak ada komentar
Terimakasih banyak telah berkunjung ke Blog Saya
Semoga silaturahmi senantiasa terjalin (^_^)